Awas Modus Phishing di Dunia Perbankan. Anda Bisa Jadi Korban!

Awas modus phishing di dunia perbankan
Awas modus phishing bisa mengincar kita semua. image: hungerford.tech

Bagi yang belum tahu apa itu "phishing" maka dapat dijelaskan sebagai sebuah upaya dari pihak tak bertanggung jawab bahkan kriminal untuk mendapatkan, mencuri dan mengoleksi beberapa data atau informasi sensitif tentang diri kita. Data yang diincar biasanya berhubungan dengan institusi keuangan atau perbankan. Dalam hal ini bisa saja: nama verifikasi ibu kandung, nomor rekening tabungan, nomor kartu kredit, nomor pengamanan kartu kredit (CVV), password, username, kode OTP, dst. Tujuannya sudah jelas yaitu ingin mendapatkan atau membobol saldo rekening kita baik di tabungan atau kartu kredit. Jika tidak secara langsung maka tujuannya adalah menjual kembali data-data tersebut ke pihak lain. Nah, pihak lain inilah yang akan memanfaatkan data-data tersebut untuk mengambil keuntungan. Ujung-ujungnya pasti adalah uang dan uang itu milik anda!

Ciri-Ciri Anda Sudah Jadi Sasaran Phishing


Awas, jika beberapa ciri-ciri di bawah ini anda alami atau hadapi sekarang:

  • Anda dibilang dapat hadiah atau memenangkan undian!
  • Seseorang yang ganteng dan cantik mengatakan jatuh cinta kepada anda lewat dunia maya!
  • Anda dihubungi orang yang tidak dikenal dan mengatakan bahwa data anda masih ada  yang kurang!
  • Seseorang yang tidak anda kenal mengultimatum atau menakut-nakuti anda jika tidak begini atau jika tidak begitu maka layanan akan dihentikan, anda akan dipidanakan, anda akan didiskualifikasikan, anda akan diperkarakan, dst.
  • Ada pesan email, teks, sms atau panggilan suara dari orang asing yang tidak anda kenal secara beruntun akhir-akhir ini.
  • Aplikasi atau program di komputer dan ponsel anda adalah aplikasi/program phishing itu sendiri. Hanya saja anda tidak tahu.


Gampang, Cekal Saja Modus Phishing Perbankan Dengan Cara Ini


Phishing selalu dijalankan dengan rapi dan super cerdas. Jika ada yang ketahuan biasanya sudah meminta korban lalu beritanya menyebar. Bisa juga pelaku yang terburu-buru hingga ketahuan bodoh dan sembrononya. Pelaku phishing yang lihai akan meniru dan membuat calon korbannya yakin bahwa mereka berhubungan atau berhadapan dengan institusi keuangan atau perbankan yang legal dan resmi. Jika pelaku phishing mengincar rekening tabungan anda misalnya di Bank BCA maka mereka akan mengatasnamakan Bank BCA, orang BCA, perwakilan resmi BCA atau utusan dari BCA. Karena percaya dan terperdaya maka anda tanpa sadar sudah memberikan data-data sensitif tersebut. Ujung-ujungnya saldo di rekening bank atau kartu kredit anda dikuras habis. Jadi salah siapa?


Biar tidak jadi korban dan kelihatan bodoh sebagai nasabah, berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang harus anda pahami agar terhindar dari jebakan phishing:

  • Phishing mengincar uang korban. Jika anda tidak punya uang, tenang anda tidak akan pernah jadi korban. Bisa-bisa anda yang ditransfer uang sama mereka. Namun hampir mustahil jika kita tidak punya uang menjadi sasaran phishing. Karena modusnya adalah menyuruh kita klik link ini dan itu, registrasi di sini dan di sana.
  • Jangan langsung percaya jika ada orang yang menghubungi anda dari manapun dan mengatasnamakan lembaga perbankan seperti Bank BCA, Mandiri, Panin, Maybank, UOB, Digibank, BNI, BRI, Danamon, HSBC, Citibank, OCBC NISP, dst.
  • Jangan pernah tergiur penawaran yang tidak masuk akal seperti diskon melebihi batas kewajaran, promo belanja ugal-ugalan beli satu dapat tiga, tiket atau voucher gratis, memenangkan hadiah ini dan itu.
  • Jangan langsung klik atau mengunjungi link-link, alamat website atau aplikasi (APK) yang dikirimkan orang tidak dikenal dengan alasan apapun.
  • Jika terlanjur diklik maka jangan pernah menginput data pribadi keuangan atau perbankan - apapun itu - dari alamat website, aplikasi atau link-link yang dikirimkan orang tidak dikenal.
  • Jangan pernah memberikan data-data pribadi perbankan kepada orang-orang yang tidak dikenal yang bertemu secara daring (online) kecuali staf bank itu sendiri lewat tatap muka di kantor cabang atau video conference resmi.
  • Tolak dan blokir kontak-kontak telepon, whatsapp, telegram dari orang yang tidak jelas yang mengaku dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
  • Jangan mengunduh aplikasi atau program komputer yang tidak jelas.
  • Terakhir dan paling paten, langsung konfirmasi ulang dengan cara menghubungi call center perbankan resmi anda.  


Jika anda mengikuti beberapa saran kami di atas maka percayalah anda tidak akan tertipu oleh praktek phishing. Phishing paling banyak dijalankan lewat pesan-pesan email yang menawarkan anda sesuatu sehingga anda percaya lalu mengklik dan menginput data pribadi di website yang dipalsukan tersebut. Jadi penting untuk melihat kembali siapa pengirim email tersebut, apakah anda pernah kontak sama mereka, bagaimana tampilan alamat emailnya, domain apa yang dipergunakan di email tersebut, dst. 


Atau bisa juga meniru website bank sehingga secara sekilas tampak seperti website asli. Lalu dipromosikan dengan berbagai cara. Contoh misalnya www.bca.co.id maka dibuat palsunya seperti www.bbca.co.id atau www.bankbca.com, dst. Di mana tampilannya dibuat persis sama tampilan resmi situs Bank BCA. Atau juga bisa melalui pesan berantai atau komentar misalnya layanan chat dari whatsapp, telegram, tiktok, facebook, dll. Pokoknya jangan percaya 100% apa yang anda lihat, baca, dengar dan tonton di dunia maya tanpa menyaringnya kembali menggunakan logika!

 

No comments:

Post a Comment